Sedekah dengan Harta Haram. Mengenai sedekah dengan harta haram, maka bisa ditinjau dari tiga macam harta haram berikut: 1- Harta yang haram secara zatnya. Contoh: khomr, babi, benda najis. Harta seperti ini tidak diterima sedekahnya dan wajib mengembalikan harta tersebut kepada pemiliknya atau dimusnahkan.
وَيَأْكُلُهُنَّ وِتْرًا. “ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah keluar pada hari Idul Fithri (ke tempat shalat, pen.) sampai beliau makan beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya dengan jumlah yang ganjil. ” (HR. Bukhari, no. 953) Kalau tidak mendapati kurma, boleh makan makanan halal lainnya.
Lihat tafsiran hadits ini sebagaimana yang disampaikan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Fathul Bari Syarh Shahih Al Bukhari, 3/300, Darul Ma’rifah, 1379. Syarh Shahih Al Bukhari, Ibnu Baththol, 4/435-436, Maktabah Ar Rusyd, cetakan kedua, tahun 1423 H. Syarh Shahih Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/436.
Rasulullah menjawab: Maksud: “Nikahilah kamu wanita yang penyayang, subur kerana aku merasa bangga dengan memiliki umat yang banyak.” (Hadis Riwayat Abu Daud, no. 2050) Hadis ini dinilai sahih kerana mempunyai sanad yang thiqah (dipercayai dan kuat). Syeikh Syu’aib Al-Qrnouth meninai hadis ini dengan memiliki sanad yang thiqah (kuat).
Begitu pula pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari 1.000 bulan, yaitu lailatul qadar. Inilah di antara keberkahan ukhrowi yang bisa diperoleh. Nah, berikut hadits-hadits tentang keberkahan di bulan Ramadhan yang bisa menjadi motivasi kaum Muslimin memperbanyak amal salih: BACA JUGA: Jelang Ramadhan, Lakukan 10 Persiapan
MEMAKAN HARTA YANG HARAM Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya. wa Ba’du: Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Faedah dari ayat di atas: Pertama: Perintah untuk beriman pada Allah dan Rasul-Nya. Kedua: Dorongan untuk berinfak. Ketiga: Pahala yang besar di balik, iman dan infak. Keempat: Al Qurthubi menjelaskan, “Ayat ini merupakan dalil bahwa pada hakekatnya harta tersebut milik Allah. Hamba tidaklah memiliki apa-apa melainkan apa yang Allah ridhoi.
Muslim no. 809) Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari surat Al-Kahfi, maka ia terlindungi dari Dajjal. Imam Nawawi berkata, “Ada ulama yang mengatakan bahwa sebab mendapatkan keutamaan seperti itu adalah karena di awal surat Al-Kahfi terdapat
Hal ini dijelaskan dalam hadits yang dikutip dari buku Rezeki Mengungkap Makna, Meraih Rezeki dalam Perspektif Al-Quran dan Al-Hadits karya Fakhrizal Idris. “Rezeki senantiasa mencari manusia, sebagaimana ajal (kematian) yang juga senantiasa mencarinya.” (HR. Ibnu Abi Ashim (264), As-Sunnah dan Ibnu Hibban (3238)
. dq7tpo366l.pages.dev/125dq7tpo366l.pages.dev/225dq7tpo366l.pages.dev/60dq7tpo366l.pages.dev/470dq7tpo366l.pages.dev/116dq7tpo366l.pages.dev/445dq7tpo366l.pages.dev/288dq7tpo366l.pages.dev/139
hadits tentang rezeki rumaysho