LetkolCPM Irsyad Hamdie BA, Dan Denmpom II/2 Jambi baru ternyata lulusan akmil 1996. Senin, 14 Februari 2022 0505 Reporter Merdeka Komandan KRI Bima Suci Letnan Kolonel Letkol Laut P Waluyo. ©2022/Antara - Letnan Kolonel Letkol Laut P Waluyo punya cerita inspiratif. Dia adalah Komandan Kapal KRI Bima Suci. Sebuah kapal layar latih milik Tentara Nasional Indonesia TNI Angkatan Laut AL. Semasa kecil, Waluyo sama sekali tidak pernah bercita-cita menjadi seorang TNI. Terlintas pun tidak dipikirannya. Mungkin, hal itu juga dilatarbelakangi kondisi ekonomi keluarganya yang tidak seberuntung teman-temannya. Ketika menempuh pendidikan di sekolah dasar SD hingga berlanjut ke sekolah menengah pertama SMP, dia harus hidup dalam kesederhanaan. Bahkan, salah satu puncak terpahit dalam hidupnya adalah terpaksa harus memupus mimpi untuk bisa menyambung pendidikan ke sekolah menengah atas SMA. Alasannya, tidak memiliki biaya. Luapan kesedihan dan perasaan iba karena tidak bisa melanjutkan pendidikan ia tumpahkan. Dia ingat betul memiliki seorang teman sejak duduk di bangku SD hingga SMP melanjutkan studi ke SMA. Sementara, Waluyo hanya bisa menahan impiannya dan seakan pupus karena terhalang masalah finansial. "Teman saya langsung masuk SMA, sementara saya harus berhenti karena orang tua saya tidak mampu," kenang Letkol Laut P Waluyo. Seperti dilansir Antara. Rasa gigih dan tidak kenal kata menyerah sepertinya sudah ada dalam dirinya sejak masih remaja. Tergambar ketika ia melihat dan menatap hasil Daftar Nilai Ebtanas Murni DANEM SMP Tahun 1991/1992 miliknya. Secarik kertas putih dan sedikit buram, namun masih terlihat jelas tertulis sejumlah deretan nilai Waluyo remaja. Waluyo merupakan siswa lulusan SMPN 1 Karanganyar, Rayon Kebumen, Jawa Tengah. Pada saat dia menamatkan studi, ada enam mata pelajaran DANEM. Hasil yang diperolehnya juga cukup atau terbilang bagus atau setidaknya sayang jika tidak melanjutkannya ke bangku SMA. Melihat rata-rata nilai yang diraihnya, Waluyo merasa layak dan bisa masuk ke sekolah favorit di daerah Gombong. "Saya kasihan dengan NEM saya ini. Saya harus memanfaatkannya untuk melanjutkan sekolah," kata dia sembari dari 4 halaman Menjadi Kuli Bangunan Demi menyambung ke sekolah favoritnya, Waluyo menanamkan tekad kuat dan rela menjadi kuli bangunan. Itu adalah satu-satunya cara agar dia bisa melanjutkan pendidikan meskipun ia sadar betul harus tertinggal sekian tahun dari teman-teman seusianya. Baginya, menjadi tukang atau kuli bukanlah sebuah kehinaan melainkan jadi suatu pelecut semangat demi menggapai mimpi. Selama dua tahun, Waluyo bekerja keras menjadi kuli. Dia ikut bersama kakaknya yang bekerja sebagai kuli bangunan. Selain untuk menyambung pendidikan sebagaimana yang didambakannya, tentu saja hal itu sekaligus untuk membantu meringankan beban orang tua yang terhimpit masalah ekonomi. Setelah dua tahun bekerja sebagai kuli, uang atau upah yang ia terima selama itu selalu ditabung. Pada akhirnya, saat penerimaan siswa tahun ajaran baru, Waluyo ikut mendaftar ke SMA favoritnya yakni SMA Negeri Gombong. "Alhamdulillah, saya mendaftar dan diterima," ujar dia. 3 dari 4 halaman Masuk Akmil Bermodal Doa Seiring berjalannya waktu, Waluyo menikmati masa-masa mengenakan seragam putih abu-abu. Pada suatu momen, sekolahnya kedatangan para Taruna Akademi Militer Akmil. Tidak disangka, dari beberapa Taruna Akmil yang datang ke sekolahnya, Waluyo seolah mengenali satu di antaranya. Dia cukup kaget dan haru melihat teman sewaktu SD dan SMP kini telah menjadi Taruna Akmil. Sejak kejadian itu, dia terinspirasi menjadi taruna layaknya temannya. Setelah menamatkan pendidikan, ia mendatangi kedua orang tua dan kerabat terdekat menyampaikan keinginan menjadi seorang taruna. Satu persatu, Waluyo menyambangi sanak familinya sembari meminta doa agar diterima menjadi taruna. Pada saat akan mendaftar calon Taruna Akmil, Waluyo menegaskan hanya bermodalkan doa dari kedua orang tua dan keluarga besar. "Saya hanya minta doa restu, saya ingin mendaftar taruna," kata dia. Kekuatan doa orang tua, saudara, kakek, nenek dan keluarga besar membawa berkah yang begitu besar kepada Waluyo. Ia dinyatakan lulus dan diterima di TNI AL. Kini, ia dipercaya oleh TNI menjabat sebagai Komandan Kapal KRI Bima Suci. 4 dari 4 halaman Dulu Kuli Kini Tentara AD Selain Letkol Laut P Waluyo, kisah penuh perjuangan juga dialami Prada Haidir Anam. Perjalanannya untuk menjadi TNI tidak jauh beda dengan Komandan Kapal KRI Bima Suci tersebut. Sebelum jadi TNI Angkatan Darat AD, dia dulunya merupakan seorang tukang atau kuli bangunan. Sekitar medio 2021, Prada Haidir Anam menyelesaikan pendidikannya. Semasa menjadi kuli bangunan, Prada Haidir Anam memiliki seorang sahabat yang juga kuli bangunan di Markas Besar Mabes TNI AD yang bernama Sandi. Dalam perjalanan hidupnya, sosok Sandi memiliki peran besar atas apa yang telah diraih oleh Prada Haidir Anam saat ini. Meskipun memiliki penyakit dan keterbatasan, Sandi banyak membantu sahabatnya itu ketika ikut seleksi masuk TNI. Sandi Rihata, sahabat Prada Haidir Anam mengaku senang dan bahagia karena teman seperjuangannya berhasil menjadi prajurit TNI. Pada saat pelantikan Prada Haidir Anam, Sandi tidak bisa hadir langsung karena sakit. Ia kecewa karena tak bisa bertemu dengan sahabatnya yang kini jadi prajurit TNI tersebut. "Sebenarnya Sandi ingin sekali bertemu Anam, tapi karena sakit tidak bisa datang," ujarnya. Namun, perasaan kecewa tersebut terbayar lunas saat Prada Haidir Anam datang langsung ke Mabes AD menemuinya dan rekan-rekan seperjuangan waktu masih bekerja sebagai tukang bangunan. Dari dua kisah perjalanan hidup personel TNI tersebut mengajari kita semua banyak hal. Setidaknya, dalam situasi tersulit pun cita-cita tetap bisa diraih asalkan memiliki semangat dan tekad yang kuat. [noe]Baca jugaPanglima TNI dan Kasal Bertemu Bahas Pemindahan Koarmad I ke Tanjung UbanPotret Keakraban Raffi Ahmad & Kasal TNI Yudo Margono, Main Bulutangkis di Mabes ALNasib Jadi Anak TNI, Wanita Ini Curhat Soal Sikap Bapaknya yang Selalu Ingin TahuKisah Pria Gugur 7 Kali Daftar TNI, Sujud Cium Kaki Ibunda Sukses Jadi TamtamaNekat! Pekerja Honorer Satpol PP Ngaku Bisa Loloskan Tes TNI AL, Tarifnya Segini
Pustakacom-Pengertian Modem merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mendapatkan akses internet secara langsung di komputer tentunya dengan data internet dari penyedia layanan internet seperti 3G-Net, CBN, Telkomselnet Instant, Indosat M2 dan lain sebagainya.Untuk memahami Pengertian Modem apabila diartikankan secara ilmiah pada
– Komandan Batalyon Infanteri Danyonif Para Raider 330 Kostrad diserahterimakan dari Letkol Inf Morison Chandra Karudeng, kepada Letkol Inf Herbert Rony Parulian Sinaga. Upacara berlangsung di Lapangan Markas Yonif Para Raider 330 Kostrad Desa Mandalawangi, Bandung, Jawa Barat, Kamis 9/12/21. Letkol Inf Morison Chandra Karudeng menempati posisi baru menjabat Danyontar Wreda Mentar Akmil. Sedangkan Letkol Inf Herbert Rony Parulian Sinaga yang merupakan alumni Akmil 2003, sebelumnya menjabat Danyonsis 2 Mensis Secapaad. Bertindak sebagai inspektur Danbrigif Para Raider 17 Kostrad Kolonel Inf Fendry Naviyanto Ramita. Foto Kostrad Sertijab ditandai penyerahan tunggul Batalyon Infanteri Para Raider 330 Tri Dharma Kostrad sebagai simbol pelantikan. Sementara yang jadi inspektur upacara Komandan Brigade Infanteri Danbrigif Para Raider 17 Kostrad Kolonel Inf Fendry Naviyanto Ramita. Dalam sambutannya, Kolonel Inf Fendry Naviyanto Ramita mengatakan bahwa perputaran jabatan merupakan hal yang wajar di lingkungan TNI. “Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Letkol Inf Morison Chandra Karudeng atas pengabdiannya sebagai Danyonif Para Raider 330 Kostrad,” ujar Danbrigif PR 17 Kostrad. Tradisi penyambutan Letkol Inf Herbert Rony Parulian Sinaga sebagai Danyonif PR 330. Foto Kostrad “Serah terima jabatan pada hakekatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pengembangan dan pembinaan organisasi,” kata Kolonel Inf Fendry Naviyanto Ramita. Selain itu, guna memberikan kesempatan penugasan bagi personel TNI AD khususnya prajurit Kostrad untuk mengembangkan karier yang bersangkutan. Prosesi sertijab dan tradisi korps penerimaan warga baru dan pelepasan pejabat lama berlangsung sederhana, dan tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. OlehMELDANEWS Juli 14, 2022. PRESIDEN MELANTIK RATUSAN PERWIRA REMAJA TNI-POLRI ANGKATAN 2022 MELDANEWSONLINE.ID Magelang -Presiden RI Ir. H. Joko Widodo ( Jokowi ) bertindak selaku Inspektur Upacara melantik 754 Perwira TNI/Polri pada Upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri Tahun 2022 di halaman Istana Merdeka, TRIBUNCIREBON,COM, CIMAHI - Sosok Letkol Inf Rio Neswan SE MM MIK yang dilantik menjadi Komandan Brigade Infanteri 15/Kujang II, Kodam III/Siliwangi, Rabu 16/2/2022. Letkol Inf Rio Neswan menggantikan komandan sebelumnya, Kolonel Inf Budiawan Basuki. Dengan menjadi Komandan Brigif 15/Kujang II, pangkat Rio Neswan pun menjadi Kolonel Infanteri. Sebelumnya Letkol Inf Rio Neswan menjabat sebagai Pabandya-2/Seldik Spaban IV/Bindik spersad sejak Agustus 2020. Sejumlah medan penugasan sudah dilakoni Letkol Inf Rio Neswan sejak lulus dari Akademi Militer 2000. Mulai jadi Danton, Komandan Satgas Pamtas dan jadi Dandim. Baca juga SOSOK Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Kapolda Sulteng yang Janji Selidiki Warga yang Tertembak Saat Demo Baca juga SOSOK Laksamana TNI Yudo Margono, KSAL yang Akan Beli Rudal Naval Strike Missile & Fast Missile Boat Berikut ini Profil dan Biodata Letkol Inf Rio Neswan - Lahir di Tanjung Karang, Bandar Lampung11 Agustus 1978. - Istri Maulani - Anak Riyadh Maulana Neswan Jenjang Karier dan Pendidikan * Lulusan SMA Taruna Nusantara Angkatan 5 * Lulus Akademi Militer 2000 * Batalyon Infanteri 731 Kaberasi, Maluku Utara 2000-2008 mulai Komandan Peleton Danton, Komandan Kompi Danki dan perwira seksi. * Kodim 1504/Kota Ambon sebagai perwira seksi operasi 2008-2009 * Dari Ambon, ia mengikuti pendidikan lanjutan perwira di Kota Bandung.
AHYadalah junior dari Saleh. Saleh masuk AKMIL tahun 1996 dan lulus tahun 1999, sedangkan AHY masuk AKMIL tahun 1997 dan lulus tahun 2000. Saat AHY baru masuk AKMIL, Saleh sudah berpangkat Sersam Mayor Taruna dan diberi jabatan Komandan Regu Batalyon Madya. Di regu itu ia membawahi 10 orang dan seingatnya salah satunya adalah AHY.
Sertijab Danyonif Raider 613/Raja Alam Sabtu, 18 Juni 2022 – 0443 WIB Komandan Brigade Infanteri 24/Bulungan Cakti Letkol Infanteri Teguh Wiratama memimpin pelaksanaan serah terima jabatan Sertijab Komandan Batalyon Infanteri Danyonif Raider 613/Raja Alam dari Letkol Infanteri Priyo Handoyo kepada Mayor Infanteri Alisun. Foto Pen Yonif Raider 613/Raja Alam TARAKAN - Komandan Brigade Infanteri 24/Bulungan Cakti Letkol Infanteri Teguh Wiratama memimpin pelaksanaan serah terima jabatan Sertijab Komandan Batalyon Infanteri Danyonif Raider 613/Raja Alam dari Letkol Infanteri Priyo Handoyo kepada Mayor Infanteri Alisun. Danyonif Raider 613/Raja Alam yang baru, Mayor Infanteri Alisun merupakan alumnus Akademi Militer Akmil tahun 2004. Upacara sertijab Danyonif Raider 613/Raja Alam yang berlangsung di lapangan upacara Mako Yonif Raider 613/Raja Alam, Tarakan, Rabu 15/6/2022 ini diikuti sekitar 250 personel dengan menerapkan protokol kesehatan. Letkol Teguh menyampaikan Batalyon Infanteri Raider 613/Raja Alam mempunyai tugas pokok, yaitu melakukan pembinaan satuan, pengamanan wilayah perbatasan serta penanggulangan aksi terorisme guna mendukung tugas pokok Brigif 24/BC. Dihadapkan pada tuntutan tugas tersebut, menurut Letkol Teguh, sebagai Komandan Batalyon Infanteri Raider 613/Raja Alam harus mempunyai pandangan yang jauh ke depan, banyak ide/gagasan dan tahu bagaimana mencapainya. “Selain itu harus mampu membimbing dan mengarahkan anggotanya untuk mencapai tujuan bersama,” kata Teguh. Oleh karena itu, Letkol Teguh mengingatkan pemimpin harus berani berinisiatif, kreatif dan banyak inovasi sehingga dapat membawa perubahan menuju ke arah yang lebih baik, khususnya dalam meningkatkan kinerja dan kesejahteraan anggotanya. Sebagai seorang prajurit Raider, dia melengkapi dan mengasah kemampuannya dengan melaksanakan berbagai tugas operasi militer. Alumnus Akademi Militer 2004 ini resmi menggantikan jabatan Letkol Infanteri Priyo Handoyo dalam upacara militer dipimpin Letkol Infanteri Teguh Wiratama. Silakan baca konten menarik lainnya dari di Google News BERITA TERKAIT Alamak, Indonesia Belum Melunasi Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae Pesan Penting Brigjen Yudhi Prasetiyo untuk Babinsa yang Bertugas di Wilayah Penyangga IKN Sukarelawan Purnawirawan TNI-Polri Deklarasi Dukung Ganjar, Lihat Suasananya Danpomdam Jaya Ungkap Kondisi Anggota TNI Saat Tusuk Mati Warga di Senen Gaji Ke-13 Mulai Dicairkan Hari Ini, Pemkot Banjarbaru Siapkan Rp 18,3 Miliar Kronologi Anggota TNI AD Tusuk Mati Warga di Senen Gegara Masalah Sepele
Menurutnya razia bisa terjadi karena materi soal kebebasan akademik belum jadi salah satu mata ajar di Akademi Militer (Akmil). "Apakah sejauh ini pendidikan Akmil sudah memasukkan nilai menghargai kebebasan mimbar akademik, saya pun ragu," kata Beni kepada reporter Tirto. Ia juga menilai hal ini bisa terjadi karena watak aparat era reformasi Oleh Selamat Ginting/Wartawan Senior Republika Mayjen TNI akan naik bintang tiga Mochamad Effendi dan Letjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, sama-sama lulusan Seskoad 2000, bersama Kepala Staf Angkatan Darat KSAD Jenderal Andika Perkasa. Bahkan, Andika tampil sebagai lulusan terbaik Seskoad pada tahun itu. Kini, Letjen Effendi membantu Andika dalam bidang pemeriksaan. Letjen Wisnoe membantu Andika sebagai pemasok kajian ahli para jenderal.“Soal pendidikan, Jenderal Andika Perkasa memang perwira terbaik. Saat Seskoad saya bersama beliau. Saya baru belajar Bab I, Mayor Andika Perkasa sudah selesai baca Bab IV. Kutu buku dan pandai mengatur waktu. Wajar jika beliau menjadi lulusan terbaik Seskoad 2000. Tidak heran jika terpilih menjadi KSAD,” ungkap Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan Irjen Kemenhan Letjen Ida Bagus Purwalaksana kepada penulis, beberapa waktu lalu. Sebagai sindikat. Bukan konotasi negatif, melainkan kelompok bersama dengan tujuan yang sama. Lulusan Seskoad 1999/2000, kini umumnya memegang posisi-posisi strategis di Angkatan Darat. Saat itu ada 393 perwira siswa, mayoritas lulusan Akmil 1984 hingga 1987. Namun, tidak semuanya berhasil menjadi perwira tinggi. Umumnya, kini terhenti pada pangkat Kolonel. Kolonel adalah pangkat tertinggi di korps. Abituren Seskoad 1999/2000, antara lain Jenderal Andika Perkasa, Letjen M Herindra, Letjen Ida Bagus Purwalaksana, Letjen Besar Harto Karyawan, Letjen AM Putranto, Letjen Joppye Onesimus Wayangkau, Letjen Tri Soewandono, Letjen Ganip Warsito, Letjen Wisnoe Prasetja Boedi, dan Letjen M Effendi. Termasuk yang sudah pensiun Letjen Hinsa Siburian, dan Letjen Agus dari mereka masih menjabat pangdam, seperti Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Irwansyah, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen Irwan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen Widodo Irsyansah, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Bakti Agus Fadjari, Pangdam IX/Udayana Mayjen Kurnia Dewantara, Pangdam Hasanuddin XIV/Mayjen Andi Sumangerukka, dan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen Santos G Matondang. Termasuk mantan pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen George E Supit dan Mayjen Josua Pandit Sembiring, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen Marga Taufiq, dan mantan pangdam Udayana Mayjen Benny Susianto. Begitu juga dengan Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi, serta Kapusziad Mayjen M Letjen yang masih aktif, merupakan lulusan Seskoad 1998/1999, antara lain Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, Kepala Staf Umum Kasum TNI Letjen Joni Suprianto, dan Wakil KSAD Letjen Fachruddin. Termasuk yang sudah pensiun Jenderal Mulyono, Letjen Tatang Sulaiman, Letjen Tri Legiono Suko, serta saudara kembar Letjen Yoedi Swastanto dan Letjen Yoedi yang sudah pensiun, di antaranya Mayjen Agung Risdhianto, Mayjen Wiyarto, Mayjen Komarudin Simanjuntak, dan Mayjen Dominicus Agus Riyanto. Semua Letjen yang masih aktif, baik lulusan Seskoad 1998/1999 maupun 1999/2000, masih berpeluang menjadi jenderal bintang empat pada tahun ini ataupun 2021 mendatang. Model baruSeskoad juga Seskoal, Seskoau, dan Sespimpol, menjadi syarat 'wajib' untuk menjadi Kolonel atau Komisaris Besar Polisi. Jika tidak berhasil memasuki jenjang pendidikan tersebut, perwira menengah akan terseok-seok kariernya. Peluangnya menjadi Kolonel menjadi sangat tipis. Jadi, tidak usah heran, perwira lulusan Akmil pun mayoritas berhenti di pangkat Letnan Kolonel Letkol. Bisa 10 hingga 15 tahun hingga pensiun dari dinas militer. Bahkan ada istilah yang tidak enak, PNS alias perwira nonsesko. Kini, KSAD Jenderal Andika Perkasa mengubah itu. Pada tahun ini, ia membuat perubahan total. Memberikan kesempatan kepada Letkol yang tidak berhasil mengikuti Seskoad. Ia berikan kesempatan kepada abituren lulusan Akmil 1988A dan B, 1989, 1990, 1991, 1992, dan seterusnya. Untuk bisa melanjutkan pendidikan Seskoad gaya baru.“Bagi saya, anggap saja seperti jenjang pendidikan. Yang belum berkesempatan mengikuti pendidikan tinggi, saya beri kesempatan. Jadi yang belum mengikuti Seskoad dan masih ada sisa waktu pengabdiannya di TNI hingga lima tahunan, kami berikan peluang mengikuti Seskoad,” ujar Andika kepada penulis dalam wawancara khusus, baru-baru Perkasa melanjutkan, jika para Letkol sudah mengikuti Seskoad, yang diuntungkan adalah organisasinya dalam hal ini TNI. Perumpamaannya, seperti instansi lainnya akan diuntungkan jika pagawai atau karyawannya berlatar belakang pendidikan sarjana ataupun magister. Maka, lulusan Seskoad Juni 2020 lalu, terdiri atas perwira siswa tertua, lulusan Akmil 1988, dan termuda lulusan Akmil 2006. Pendidikannya dipersingkat menjadi enam bulan. Sehingga, dalam satu tahun menghasilkan dua gelombang lulusan. Begitulah cara Andika Perkasa, abituren Akmil 1987, mengangkat derajat para Letkol untuk bisa menjadi kolonel. Baik lulusan Akmil maupun Sekolah Perwira Sepa dari sumber sarjana. “Saya tidak ingin mereka jadi tidak bersemangat lagi. Bahkan putus asa. Kerjanya pun asal-asalan sambil menunggu pensiun 58 tahun. Ini secara psikologis juga merugikan Angkatan Darat. Kini mereka akan menjadi Kolonel dengan energi baru, dan semangat baru,” pungkas KSAD, semringah. Ini bukan seperti film Pacar Ketinggalan Kereta, melainkan Letkol sepuh naik kereta senja menuju Bandung penuh harapan...
KaryaBhakti Pembuatan Jembatan Panjang Anggota Satgas Yonif 144/JY Bersama Warga di Perbatasan*Riam Sejawak, - Anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 144/JY melaksanakan Karya Bhakti Pembuatan jembatan Panjang di desa Riam Sejawak Kecamatan Riam Sejawak bersama warga dalam pembangunan ulang jembatan yang sudah Rapuh atau
Jadidaerah saya sudah aman,” kenangnya sembari tertawa. Pria kelahiran Surabaya, 2 Juni 1981 ini merupakan lulusan Akmil 2003. Ia berhasil menjadi taruna setelah mengungguli ribuan pesaingnya. 20 peserta dari sekolahnya hanya ia yang dinyatakan lulus bersama 15 orang dari Surabaya. Total 40 orang mewakili Jawa Timur. KepalaPenerangan dan Humas Akmil Letkol Asep Kusman mengatakan Akmil Magelang lebih mengedepankan budaya asah, asih, asuh. "Kami lebih mengedepankan sistem 'asah, asih, dan asuh' di antara kakak dan adik angkatan," katanya di Magelang, Sabtu 20 Mei 2017. ( Baca: Kasus di Akpol Semarang, Psikolog: Kekerasan Asrama Harus Diputus) berperilakusesuai dengan pengetahuan yang dimiliki (Notoatmodjo, 2003) b. Pengalaman Menurut Azwar (2005), pengalaman adalah suatu peristiwa yang pernah dialami seseorang. Tidak hanya suatu pengalaman maupun yang sudah terjadi penimbunan lemak pada dinding arteri koroner, baik disertai dengan gejala klinis atau tanpa tanda gejala sekalipun .
  • dq7tpo366l.pages.dev/129
  • dq7tpo366l.pages.dev/25
  • dq7tpo366l.pages.dev/418
  • dq7tpo366l.pages.dev/251
  • dq7tpo366l.pages.dev/257
  • dq7tpo366l.pages.dev/259
  • dq7tpo366l.pages.dev/407
  • dq7tpo366l.pages.dev/351
  • akmil 2003 yang sudah letkol